Ketika jarak yang menjauhkan kita
Saat itu pula, Ku tak dapat melihat wajah Mu lagi
Ketika waktu yang memisahkan kita
Saat itu pula, Ku tak dapat mendengar suara Mu lagi
Masa kecil yang telah kita lewati bersama pun
Kini telah tiada, seiring dengan berputarnya waktu
Masa muda yang telah kita lalui bersama pun
Kini telah usai, seiring dengan bergantinya musim
Ku coba untuk bisa melupakan diri Mu
Namun, wajah Mu selalu terlintas dalam benak pikiran Ku
Ku coba untuk bisa berpaling dari diri Mu
Namun, bayangan Mu selalu hadir di setiap mimpi-mimpi Ku
Langit mendengar, suara apa yang saat ini Ku dengar
Mungkin suara hati Mu, yang ingin mendengar suara lembut Ku
Bumi merasakan, perasaan apa yang saat ini Ku rasakan
Mungkin perasaan rindu Mu, yang ingin berjumpa dengan Ku
Tak perlu diri Mu untuk mencari Ku, hingga ke langit ketujuh
Karena Ku telah terbelenggu di balik jeruji hati Mu
Tak perlu diri Mu untuk mengejar Ku, hingga ke ujung dunia
Karena Ku takut diri Mu terjatuh di dalam perangkap cinta Ku
Bandung, 21 Desember 2008
c Pemuda Islam 93
Kamis, 25 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar